Kamis, 01 Februari 2024
- Februari 01, 2024
- Sunggul
- INFORMASI, OPINI
- No comments
Rabu, 03 Januari 2024
- Januari 03, 2024
- Sunggul
- INFORMASI, OPINI, STATISTIK
- No comments
Bonus demografi penduduk Indonesia sudah ada didepan mata. Ini adalah kesempatan emas bagi Bangsa Indonesia untuk keluar dari middle income trap. Seluruh elemen negeri harus berkolaborasi untuk mengalahkan musuh bersama, yakni ketertinggalan dan penduduk yang menua. Indonesia Emas 2045 tak boleh hanya sekedar slogan, tetapi harus bisa terlaksana dan menghantarkan Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur.
Lambang Badan Pusat Statistik |
Jumat, 29 Desember 2023
- Desember 29, 2023
- Sunggul
- INFORMASI, OPINI, STATISTIK
- No comments
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) adalah menghapuskan kemiskinan ekstrem. Tak hanya itu, pengentasan kemiskinan juga selalu masuk dalam Program Prioritas Nasional. Langkah-langkah strategis juga dilaksanakan, baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Namun, langkah-langkah ini belum cukup untuk menghilangkan kemiskinan di Indonesia. Rilis terbaru dari Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen.
- Kota Tual, Maluku
Kota yang terbentuk sejak tahun 2007 ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 93 ribu jiwa [1]. BPS menyebutkan bahwa 1 dari 5 penduduk di Kota Tual hidup dibawah garis kemiskinan. Rilis BPS menyatakan bahwa angka kemiskinan di Kota Tual pada tahun 2022 berada pada angka 20,56 persen, dan angka tersebut meningkat menjadi 20,68 persen pada tahun 2023. - Kota Subulussalam, Aceh
Kota yang berbatasan dengan dengan Sumatera Utara ini menjadi kota dengan persentase penduduk miskin terbesar di Pulau Sumatera. Baru berdiri tahun 2007, Kota Subulussalam memiliki jumlah penduduk sebanyak 90 ribu jiwa [2] dan luas wilayah sebesar 1.391 kilometer persegi. Berdasarkan rilis terakhir dilakukan oleh BPS, sebanyak 13,8 ribu penduduk Kota Subulussalam masih hidup dibawah garis kemiskinan [3], atau sebesar 16,41 persen. Angka kemiskinan tersebut turun jika dibandingkan tahun 2022 yang mencapai angka 16,94 persen. - Kota Bengkulu, Bengkulu
Kota Bengkulu menjadi ibukota provinsi yang paling miskin di Indonesia. Sebuah kenyataan yang cukup menyedihkan, mengingat Kota Bengkulu sudah berdiri sejak 1719. Kota yang memiliki luas 152 km persegi ini memiliki persentase penduduk miskin sebesar 15,73 persen pada 2022, dan turun menjadi 14,71 persen pada tahun 2023. Kota dengan julukan Bumi Raflesia ini membutuhkan upaya yang serius untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Apalagi, Pemerintah Kota Bengkulu mendapatkan APBD sebesar 1,3 triliun pada tahun 2023 ini. Dengan wilayah yang kecil, serta penduduk yang tidak mencapai setengah juta orang, pengentasan kemiskinan seharusnya tidak menjadi hal yang mustahil bagi Kota Bengkulu. - Kota Sorong, Papua Barat Daya
Kota Sorong menjadi ibukota provinsi kedua yang masuk dalam daftar ini. Kota Sorong memiliki 14,41 persen penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan pada tahun 2023. Angka tersebut menurun jika dibandingkan pada tahun 2022, dimana angka penduduk miskin di Kota Sorong berada pada 14,96 persen. Tingginya persentase penduduk miskin di Kota Sorong menjadi sedikit tanda tanya, mengingat Kota Sorong memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang cukup tinggi, yaitu sebesar 79,65. IPM Kota Sorong lebih tinggi jika dibandingkan dengan Kota Jayapura yang hanya berada pada angka 73,50 [4]. - Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara
Kota Gunungsitoli merupakan kota termuda dan terbesar yang terletak di Kepulauan Nias. Kota Gunungsitoli berdiri tahun 2008 dan memiliki luas sebesar 470 km persegi. Dengan penduduk berjumlah 137 ribu jiwa [5], kota yang pernah diguncang gempa tahun 2005 ini memiliki persentase penduduk miskin sebesar 14,78 persen pada tahun 2023. Angka ini menurun tipis dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2022, yakni 14,81 persen.
Minggu, 12 November 2023
- November 12, 2023
- Sunggul
- OPINI
- No comments
Kepemimpinan Indonesia akan segera berganti. Kita akan menjalankan amanat konstitusi pada tahun 2024 yang akan mendatang. Jokowi tak dapat lagi mengajukan diri sebagai Presiden, mau tak mau harus dicari pengganti baru yang akan menjalankan roda pemerintahan, setidaknya 5 tahun kedepan.
Minggu, 05 November 2023
- November 05, 2023
- Sunggul
- OPINI
- No comments
Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu isu yang paling rumit dan terus berkelanjutan dalam sejarah geopolitik modern. Pertikaian ini memunculkan banyak pertanyaan yang mendalam tentang hak asasi manusia, politik, agama, dan kemanusiaan. Melibatkan sejumlah perang, serangan, dan upaya perdamaian yang panjang, pertentangan ini mempengaruhi kehidupan jutaan orang di wilayah tersebut dan mewarnai sejarah politik Timur Tengah pada abad ke-20 dan ke-21. Untuk memahami permasalahan ini secara menyeluruh, penting bagi kita untuk melihat lebih dekat sejarah, akar permasalahan, serta upaya perdamaian yang telah dilakukan sejauh ini.
Sejarah dan Akar Masalah
Konflik antara Israel dan Palestina tidak dapat dipahami tanpa menyelami sejarah panjang yang mencakup berbagai aspek politik, agama, dan sosial di kawasan tersebut. Akar konflik ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19 ketika wilayah Palestina masih berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Pada saat itu, gerakan Zionisme di Eropa mulai tumbuh, dengan tujuan mendirikan sebuah negara bagi orang Yahudi di tanah suci Palestina. Ini menciptakan ketegangan antara penduduk asli Palestina yang mayoritas Muslim dan pendatang Yahudi.
Deklarasi Balfour pada tahun 1917 yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris memberikan dukungan bagi pendirian "tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi" di Palestina, yang semakin memperdalam ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab. Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara terpisah, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab Palestina. Namun, rencana ini ditolak oleh negara-negara Arab, yang pada gilirannya memicu Perang Arab-Israel pada tahun 1948. Perang ini menghasilkan pembentukan negara Israel dan juga memicu pengungsi Palestina yang melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Pada tahun 1967, terjadi Perang Enam Hari yang membawa perubahan penting dalam konflik ini. Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan, dan Semenanjung Sinai dalam perang ini. Tepi Barat dan Jalur Gaza menjadi pusat perhatian utama dalam perdebatan Israel-Palestina selama beberapa dekade berikutnya. Konflik tanah, pemukiman Israel di wilayah Palestina, dan status Yerusalem Timur menjadi pemicu ketegangan yang terus berlanjut.
Perjuangan dan Pengorbanan
Konflik ini telah menyebabkan penderitaan yang besar bagi kedua belah pihak. Ratusan ribu orang Palestina kehilangan tanah dan rumah mereka karena perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat, sementara masyarakat Israel mengalami serangan roket dan serangan terorisme yang menakutkan. Di samping itu, banyak warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban dari kekerasan yang terjadi di kawasan tersebut. Sementara itu, jutaan orang Palestina terpaksa hidup sebagai pengungsi di negara-negara tetangga mereka, sementara orang-orang Israel terus hidup dalam ketegangan yang menekan dan tak menentu.
Dari sudut pandang ekonomi, konflik ini juga memiliki dampak yang signifikan. Infrastruktur di wilayah Palestina sering kali rusak akibat serangan, sementara akses terhadap sumber daya ekonomi yang penting, seperti air, tanah, dan sumber daya alam lainnya, sering kali dibatasi atau dikontrol oleh pihak Israel. Sementara itu, masyarakat Israel juga terdampak secara ekonomi karena harus mengeluarkan dana yang besar untuk keamanan dan pertahanan, sambil juga mengalami isolasi ekonomi dan politik dari banyak negara Arab dan Muslim di kawasan tersebut.
Upaya Perdamaian
Meskipun tantangan yang ada, telah ada upaya yang berkelanjutan dari berbagai pihak untuk mencapai perdamaian di antara kedua belah pihak. Salah satu upaya perdamaian paling signifikan adalah Perjanjian Oslo pada tahun 1993, yang ditandatangani antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Perjanjian ini diharapkan dapat membawa stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut, dengan pembentukan Otoritas Palestina yang memegang kendali sebagian wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, perkembangan selanjutnya tidak berjalan mulus, dengan serangkaian serangan dan aksi kekerasan yang terus berlanjut, yang pada gilirannya membuat proses perdamaian ini terhenti.
Selain Perjanjian Oslo, berbagai inisiatif internasional juga telah dilakukan, termasuk campur tangan Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Uni Eropa. Namun, kepentingan yang saling bertentangan, perbedaan ideologi, serta ketegangan politik di antara pihak-pihak terlibat telah membuat upaya-upaya ini sulit untuk menghasilkan kesepakatan yang substansial. Beberapa negara Arab dan Muslim juga terus mendorong dukungan terhadap Palestina dalam forum internasional, menekankan pentingnya menegakkan hak-hak Palestina dan menghentikan ekspansi pemukiman Israel di wilayah Tepi Barat.
Pandangan dan Isu Kontemporer
Konteks kontemporer dari konflik Israel-Palestina telah melibatkan berbagai isu penting, termasuk perluasan pemukiman Israel, status Yerusalem, dan status pengungsi Palestina. Pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur terus menjadi sumber ketegangan yang meningkat antara kedua belah pihak dan komunitas internasional. Pemukiman ini dianggap oleh komunitas internasional sebagai pelanggaran hukum internasional dan sebagai hambatan besar dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Isu status Yerusalem, sebagai kota suci bagi tiga agama besar (Yudaisme, Kristen, dan Islam), juga menjadi titik kritis dalam konflik ini. Kedua pihak mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota mereka sendiri, yang memicu ketegangan politik dan agama yang serius. Keputusan Amerika Serikat pada tahun 2017 untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah memicu protes dan kecaman di seluruh dunia Arab dan Muslim.
Selain itu, status pengungsi Palestina juga merupakan isu yang sangat kompleks. Jutaan orang Palestina yang menjadi pengungsi di berbagai negara Arab tetangga terus memperjuangkan hak-hak mereka untuk kembali ke tanah air mereka. Namun, sementara itu, hak-hak pengungsi ini sering kali terabaikan dan sulit dipenuhi karena ketegangan politik dan pertentangan antara kedua belah pihak.
Pemahaman dan Masa Depan
Pemahaman yang mendalam tentang perspektif dan kepentingan kedua belah pihak merupakan hal penting dalam mencari solusi yang berkelanjutan atas konflik ini. Meskipun tantangan yang ada, masih ada harapan bahwa dialog terbuka dan konstruktif antara Israel dan Palestina dapat menghasilkan solusi yang bermanfaat dan adil bagi kedua belah pihak. Di samping itu, dukungan yang kuat dari komunitas internasional, terutama dari negara-negara besar dan organisasi internasional, diperlukan untuk memfasilitasi proses perdamaian yang berhasil.
Masa depan konflik Israel-Palestina tetap tidak pasti, tetapi dengan komitmen yang kuat dan kesediaan untuk melakukan kompromi dari kedua belah pihak, perdamaian yang berkelanjutan masih merupakan tujuan yang dapat dicapai. Keterlibatan masyarakat sipil, termasuk kelompok perdamaian, aktivis hak asasi manusia, dan lembaga swadaya masyarakat, juga penting dalam membentuk opini publik dan mendorong kedua pihak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan menuju perdamaian dan stabilitas jangka panjang.
Kesimpulan
Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik yang paling rumit dan rumit dalam sejarah politik modern. Melibatkan sejarah panjang, akar masalah yang kompleks, dan upaya perdamaian yang berkelanjutan, konflik ini telah menimbulkan penderitaan yang besar bagi kedua belah pihak. Meskipun tantangan yang ada, masih ada harapan bahwa dengan komitmen yang kuat, kompromi, dan upaya kolaboratif dari semua pihak yang terlibat, perdamaian yang berkelanjutan dapat dicapai di Timur Tengah. Hal ini akan memerlukan upaya yang berkelanjutan dari komunitas internasional, masyarakat sipil, dan pihak-pihak yang terlibat, dengan tujuan akhir untuk mencapai stabilitas politik, keamanan, dan kesejahteraan bagi semua warga di wilayah tersebut.
Rabu, 13 September 2023
- September 13, 2023
- Sunggul
- INFORMASI, OPINI
- No comments
Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik masih menjadi salah satu landasan Badan Pusat Statistik untuk melakukan pengumpulan data dan penyediaan data terhadap perencanaan pembangunan nasional. Beberapa ahli menganggap kekuatan hukum ini sudah kurang relevan terhadap kebutuhan BPS dalam kapasitasnya sebagai penyedia statistik dasar. Hal ini juga diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso, yang meminta agar Forum Masyarakat Statistik (FMS) mengawal BPS agar DPR segera menyelesaikan revisi UU Nomor 16 Tahun 1997.
Selasa, 12 September 2023
- September 12, 2023
- Sunggul
- STATISTIK, STATISTIK PARAMETRIK, TUTORIAL
- No comments
Tutorial regresi linear berganda menggunakan Aplikasi SPSS. Analisis data saat ini dapat dilakukan oleh siapa saja. Berkembangnya teknologi dan informasi memudahkan semua orang untuk dapat melakukan analisis inferensia yang cukup rumit. Dengan berbagai aplikasi yang telah tersedia, sekarang siapa saja dapat mengolah data untuk menghasilkan analisis yang lebih mendalam.
Analisis regresi linear merupakan salah satu cara yang paling umum untuk melihat pengaruh beberapa variabel bebas (variabel independen) terhadap suatu variabel tak bebas (variabel dependen). Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai analisis regresi linear, Anda dapat membaca artikel berikut.
Dalam melakukan analisis regresi linear, kita harus menentukan terlebih dahulu variabel bebas dan variabel tidak bebasnya. Penentuan variabel ini bergantung pada tujuan utama dari analisis data yang dilakukan. Jika kita telah menentukan variabel dependen dan variabel independen, maka hal selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah menyusun data kita. Tujuan penyusunan data ini agar data yang kita analisis bisa diproses dengan lebih mudah oleh aplikasi SPSS. Penyusunan data ini dapat dilakukan pada aplikasi Microsoft Excel atau langsung pada aplikasi SPSS. Anda dapat menyusun data yang akan dianalisis seperti berikut. Contoh data dapat didownload pada link ini.
Setelah melakukan penyiapan data, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis regresi menggunakan SPSS. Tutorial analisis regresi linear berganda kali menggunakan aplikasi SPSS versi 27. Ketika data yang akan diolah sudah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah membuka aplikasi SPSS. Pada saat membuka aplikasi SPSS, akan muncul tampilan sebagai berikut:
Import Data
- Pilih Close agar. Lalu pilih File >> Import Data >> kemudian pilih format file yang akan digunakan. Pada tutorial kali ini, data yang akan diimport adalah file Excel yang telah kita siapkan.
- Akan muncul jendela untuk memilih file yang akan diolah seperti jendela berikut. Lalu pilih data yang sudah disiapkan. Selanjutnya, data tersebut akan masuk ke dalam Aplikasi SPSS.
- Setelah melakukan Import Data. Maka hal selanjutnya yang kita lakukan adalah memastikan tipe data (Type) yang akan kita analisis berjenis Numeric. Untuk memastikan hal tersebut, silahkan pilih Variable View yang ada disamping Data View pada pojok kiri bawah ada di layar.
- Untuk melakukan analisis regresi, selanjutnya kita memilih Menu Analyze >> Regression >> Linear.
- Selanjutnya akan muncul Windows baru yang berjudul Linear Regression. Pada menu ini, kita akan memasukkan variabel yang akan menjadi variabel dependent dan variabel independent. Pada tutorial ini, kita akan menggunakan variabel jumlah_pengendara sebagai variabel dependen dan variabel harga_per_minggu, populasi_kota, rata_rata_pendapatan, dan tarif_parkir sebagai variabel independen.
- Untuk penentuan metode, pada tutorial kali ini kita akan menggunakan Method: Enter. Metode ini merupakan metode yang paling sering digunakan dalam menentukan model regresi terbaik. Terdapat beberapa metode dalam penentuan yang disediakan oleh aplikasi SPSS, antara lain: Enter, Stepwise, Remove, Backward, dan Forward. Hal ini akan dibahas pada kesempatan lain. Setelah, memasukkan variabel dependen dan variabel independen, lalu klik OK.
- Akan muncul Output pada jendela baru seperti berikut.
- Pada hasil Output yang dihasilkan oleh SPSS antara lain uji ANOVA atau signifikansi variabel independen terhadap variabel independen secara bersama-sama, Model Summary yang menampilkan nilai R, R Square, Adjusted R Square (nilai ini yang sering digunakan dalam analisis lebih lanjut), dan Std. Error of the Estimate.
Output berikutnya adalah tabel Coefficients yang menampilkan model regresi linear berganda yang dihasilkan. Selain itu, terdapat juga uji signifikansi masing-masing variabel (Uji t). Pada tabel Coefficients kita dapat melihat signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Senin, 04 September 2023
- September 04, 2023
- Sunggul
- No comments
Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa ini. Setelah 78 tahun merdeka, masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan. Tak dipungkiri, pertumbuhan ekonomi memang mengantarkan Indonesia menjadi negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar nomor 7 di dunia. Namun, pembagian kue ekonomi yang tidak merata membuat ketimpangan ekonomi masih tinggi, dan masih menyisakan kemiskinan dimasyarakat.
Pengentasan kemiskinan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap periode pemerintahan di Indonesia. Apalagi penghapusan kemiskinan tertuang dalam Undang-undang Dasar Tahun 1945 alinea keempat. Selain itu, penghapusan kemiskinan juga tertuang dalam Sustainable Development Goals yang dibuat oleh Perseriktan Bangsa-Bangsa. Komitmen pemerintahan Indonesia dalam pengentasan kemiskinan juga dituangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim.
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga yang bertanggungjawab dalam melakukan pengukuran angka kemiskinan makro. Berdasarkan data yang dirilis BPS, kemiskinan Indonesia pada Maret 2023 berada pada angka 9,36 persen, turun dari angka tahun lalu 9,57 persen. Ini artinya, sekitar 25,8 juta penduduk Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan. Angka kemiskinan ini dihasilkan melalui survei sosial ekonomi nasional (susenas) yang dilaksanakan pada Maret 2023. Berdasarkan survei tersebut, seorang penduduk dikatakan dibawah garis kemiskinan apabila penduduk tersebut memiliki pengeluaran dibawah Rp525.000 per bulannya (atau sekitar Rp17.500 per hari).
Sejatinya, tingkat kemiskinan dibawah 10 persen merupakan sebuah sinyal bagus dalam program pengentasan kemiskinan pemerintah. Terlebih, tingkat kemiskinan Indonesia sempat kembali ke angka 10 persen pada tahun 2021 yang lalu. Kembalinya angka tingkat kemiskinan dibawah 10 persen juga menjadi indikasi bahwa kondisi masyarakat sudah kembali lagi seperti sebelum pandemi. Namun, pengukuran tingkat kemiskinan yang dilakukan oleh BPS telah mendapat kritik dari beberapa kalangan. Garis kemiskinan yang hanya sebesar Rp17.500 per hari per orang dinilai terlalu rendah dan tidak sesuai lagi dengan anjuran Bank Dunia, yakni sebesar Rp42.000 per hari per kapita.
Evaluasi Garis Kemiskinan
Pemerintah juga telah berencana melakukan evaluasi terhadap garis kemiskinan yang dikeluarkan oleh BPS. Namun, pemerintah sepertinya akan menunda rencana tersebut, setidaknya hingga pagelaran Pemilu 2024 digelar. Jika garis kemiskinan mengikuti anjuran dari Bank Dunia, tentu tingkat kemiskinan menjadi lebih tinggi daripada yang ada sekarang. Peningkatan tersebut dapat menjadi citra buruk bagi pemerintahan saat ini.
BPS selaku lembaga yang menyediakan statistik dasar tentu lebih memahami tata cara penghitungan garis kemiskinan. Apalagi, BPS selalu mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh PBB dalam menyediakan statistik dasar. Hingga saat ini, BPS merasa bahwa penghitungan kemiskinan yang dilakukan sudah sesuai dengan pedoman dari PBB (dan Bank Dunia), dan sudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia.
Angka Kemiskinan yang Politis
Angka tingkat kemiskinan juga sering menjadi komoditas politik bagi para politisi untuk mencari panggung. Para politisi (ataupun buzzer) sering memilah-milah data kemiskinan (dan data lainnya) dan menyajikan data tersebut dengan narasi yang menjatuhkan lawan politiknya. Terlebih mendekati tahun politik, praktik pilih-pilih data tersebut akan semakin sering kita lihat diberbagai platform sosial media.
Hal ini memang tak dapat dihindarkan, apalagi para pendukung politisi ini sangat militan untuk membela para jagoannya. Sehingga, tak jarang mereka melihat data bukan lagi sebagai fakta, namun biasanya data tersebut akan dinarasikan sesuai dengan kepentingan mereka. Kondisi ini tentu tak baik bagi pendidikan statistik bagi masyarakat. Statistik seharusnya disajikan sebagai sebuah fakta, landasan bagi rencana pembangunan, serta indikator evaluasi bagi sebuah program yang sudah berjalan.
Selasa, 27 Desember 2022
- Desember 27, 2022
- Sunggul
- INFORMASI, OPINI
- No comments
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang terus melakukan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejak kepemimpinan Soekarno sudah banyak program pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan tersebut. Tak hanya pembangunan infrastruktur, pembangunan juga dilakukan pada sisi sumber daya manusianya. Mulai dari fasilitas pendidikan, hingga kualitas kurikulum pendidikan, semuanya mendapat pembangunan dari pemerintah.
Akan tetapi, pembangunan yang dimaksudkan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, malah terkadang hanya dinikmati oleh sebagian orang, ataupun sebagian wilayah. Hal tersebut tak dapat dipungkiri, mengingat pembangunan Indonesia pada masa kepemimpinan Soeharto dapat dikatakan sebagai Jawa-sentris. Selain itu, hampir 70 persen penduduk Indonesia juga tinggal di Pulau Jawa. Faktor ini yang menyebabkan angin pembangunan cenderung mengarah ke Pulau Jawa.
Pada artikel Kesenjangan Pengeluaran Penduduk di Indonesia, diketahui bahwa 3 dari 5 provinsi dengan kesenjangan tertinggi di Indonesia terdapat di Pulau Jawa. Lantas, apakah pembangunan yang cenderung Jawa-sentris tersebut mendatangkan kesejahteraan bagi Pulau Jawa? Apakah provinsi-provinsi terkaya di Indonesia berada di Pulau Jawa? Berikut daftar 5 Provinsi terkaya di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
5. RIAU
Provinsi yang beribukota di Pekanbaru ini merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita tertinggi nomor lima di Indonesia dengan besaran PDRB per kapita Rp77.993.330,00. Hampir setengah PDRB Riau berasal dari sektor pertanian/perkebunan dan pertambangan. Provinsi yang memiliki populasi sekitar 6,5 juta jiwa ini memang terkenal sebagai salah satu provinsi penghasil kelapa sawit. Menurut data yang dihimpun dari Kementerian Pertanian, terdapat 3,3 juta hektar (33 ribu km2) lahan kelapa sawit di Provinsi Riau. Sebagai gambaran, luas wilayah Riau adalah 87.000 km2.
Selain menghasilkan melalui pertanian/perkebunan dan pertambangan, provinsi yang memiliki rumah adat Selaso Jatuh Kembar ini juga mengandalkan sektor industri sebagai salah satu sektor yang menghasilkan. Sebesar 28,08 persen PDRB Riau tahun 2021 merupakan kontribusi dari sektor industri.
4. KEPULAUAN RIAU
Provinsi yang berbatasan langsung dengan Singapura ini menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Sejak memisahkan diri dari Riau, Kepulauan Riau memang menjelma sebagai salah satu provinsi yang mengandalkan sektor industrinya. Tercatat 42,02 persen PDRB Kepulauan Riau merupakan kontribusi dari sektor industri. Kota Batam yang berada di Kepulauan Riau menjadi andalan provinsi tersebut sebagai salah satu kota industri terbesar di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis BPS, Kepulauan Riau memiliki besaran PDRB per kapita Rp85.425.890,00.
3. KALIMANTAN UTARA
Menjadi salah satu provinsi termuda di Indonesia ternyata tak membuat Kaltara menjadi provinsi termiskin. Provinsi yang beribukota di Tanjung Selor ini memiliki PDRB per kapita tahun 2021 sebesar Rp88.510.410,00. Sebagian besar PDRB Kalimantan Utara disumbangkan oleh sektor pertambangan. Provinsi muda ini juga tidak memiliki masalah kemiskinan yang biasanya dimiliki oleh daerah-daerah yang baru mekar. Data BPS menunjukkan bahwa angka kemiskinan di Kalimantan Utara tak lebih dari 7 persen.
2. KALIMANTAN TIMUR
Bertetangga dengan Kalimantan Utara secara geografis, faktanya Kalimantan Timur juga memiliki PDRB per kapita yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, PDRB per kapita Provinsi Kalimantan Timur mencapai angka Rp127.171.080,00. Tak dapat dipungkiri, potensi pertambangan yang ada di Kalimantan Timur cukup tinggi. Sebesar 45 persen PDRB Kalimantan Timur berasal dari sektor pertambangan.
1. DKI JAKARTA
DKI Jakarta secara tak mengejutkan menjadi provinsi dengan PDRB per kapita paling tinggi di Indonesia. PDRB per kapita DKI Jakarta pada tahun 2021 mencapai angka 175 juta. Ini memang tak mengejutkan, mengingat bahwa DKI Jakarta merupakan pusat bisnis sekaligus pusat pemerintahan. Sektor jasa juga mendominasi PDRB DKI Jakarta. Berdasarkan data BPS, 87 persen PDRB DKI Jakarta berasal dari sektor jasa, seperti konstruksi, perdagangan, hingga jasa informatika.
Monas sebagai ikon Jakarta |
Senin, 26 Desember 2022
- Desember 26, 2022
- Sunggul
- INFORMASI, OPINI
- No comments
Sila kelima Pancasila mengamanatkan untuk menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini mendorong pemerintah Indonesia untuk menggenjot pembangunan ekonomi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat Indonesia bisa merasakan pembangunan ekonomi dan mendapatkan hak-hak hidupnya sebagai manusia. Pembangunan ekonomi juga dimaksudkan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim. Tujuan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dimana PBB bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim hingga ke angka nol persen.
Pembangunan ekonomi memang memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat. Jalan tol yang dibangun memberikan kemudahan akses bagi para pelaku usaha. Bandara-bandara yang dibangun membuat maskapai tak ragu lagi untuk membuka rute baru. Tol laut memberikan harapan bagi daerah remote untuk mendapatkan suplai kebutuhan dengan harga yang lebih terjangkau.
Pembangunan ekonomi sejatinya tak hanya bertujuan mengentaskan kemiskinan, tetapi juga memberikan pemerataan ekonomi bagi masyarakat. Faktanya, ketimpangan dan kemiskinan merupakan masalah yang selalu beriringan. Ketidakmerataan yang ada di masyarakat dapat menimbulkan masalah kecemberuan sosial. Hal ini yang harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Pemerintah harus bisa memastikan bahwa pembangunan ekonomi yang dilakukan dapat dinikmati seluruh kalangan masyarakat, tak hanya golongan tertentu saja.
Pemerintah Indonesia sebenarnya juga telah berusaha memberikan program-program yang dapat mengurangi kesenjangan perekonomian ini. Dimulai dari kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memberikan akses perbankan pada masyarakat, hingga bantuan langsung bagi masyarakat yang miskin untuk mendorong pengeluaran masyarakat miskin. Akan tetapi, permasalahan kemiskinan dan kesenjangan masih menggerogoti masyarakat Indonesia.
Indikator yang dapat digunakan untuk melihat kesenjangan penduduk adalah Gini ratio atau Indeks Gini. Indeks Gini dihitung menggunakan pendekatan pengeluaran masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Gini Indonesia tahun 2021 adalah 0,384 dimana hal itu dapat diinterpretasikan bahwa kesenjangan pengeluaran penduduk di Indonesia dikategorikan moderat atau sedang. Lantas, provinsi mana saja yang kesenjangan pengeluaran penduduknya sangat tinggi?
Berikut 5 Provinsi di Indonesia dengan Indeks Gini yang paling tinggi (menurut data BPS tahun 2022).
5. PAPUA
Provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia ini memiliki angka Gini 0,406, sedikit meningkat jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 0,397. Faktanya, selain memiliki angka Indeks Gini yang tinggi, Papua juga memiliki persentase penduduk miskin yang sangat tinggi. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022 yang dilakukan BPS, tingkat kemiskinan di Provinsi Papua mencapai angka 26,56 persen. Artinya, 1 dari 4 penduduk Papua hidup dibawah garis kemiskinan.
Masyarakat Adat Papua |
Patung BJ Habibie di Gorontalo |
Kemegahan Jakarta |