Selasa, 12 April 2022

Quota sampling adalah metode salah satu nonprobability sampling dimana peneliti mengklasifikasikan populasi menurut kriteria tertentu (partinent propertiesi), kemudian menentukan proporsi sampel yang dikehendaki untuk setiap kelas, lalu menetapkan kuota untuk setiap sampel. Teknik quota sampling memungkinkan peneliti untuk megumpulkan individu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.



Quota sampling mengumpulkan data dari kelompok individu yang memiliki karakteristik yang sama. Teknik sampling ini umumnya memiliki dua langkah, langkah pertama adalah mengelompokkan populasi berdasarkan variabel yang telah ditetapkan, lalu mengalokasikan sampel yang dipilih dari setiap kelompok. Teknik Quota sampling dapat dikatakan sebagai bentuk nonprobability dari stratified sampling, karena kedua teknik sampling ini membagi populasi menjadi kelompok berdasarkan karakteristik yang ditentukan. Perbedaannya, pada stratified sampling, peluang terpilihnya individu menjadi sampel dapat diketahui, sedangkan pada quota sampling, hal tersebut tidak dapat dilakukan.

Kapan Quota Sampling Digunakan?
  1. Saat peneliti memiliki time-frame yang terbatas, quota sampling dapat digunakan karena metode sampling ini sangat cepat digunakan. Setelah kuota sampel untuk setiap kelompok populasi ditentukan, maka convenience sampling atau judgement sampling dapat digunakan untuk memilih individu.
  2. Metode sampling ini juga dapat digunakan ketika penelitian memiliki biaya yang terbatas. 
  3. Teknik quota sampling dapat digunakan ketika kita ingin mendapat data dari beberapa kelompok pada populasi yang sama.
Jenis Quota Sampling
  1. Controlled quota sampling
    Controlled quota sampling memberlakukan pembatasan pada pilihan sampel peneliti. Di sini, peneliti dibatasi pada pemilihan sampel.
  2. Uncontrolled quota sampling
    Uncontrolled quota sampling tidak memberlakukan batasan apa pun pada pilihan sampel peneliti. Di sini, peneliti memilih anggota sampel sesuka hati.

Langkah-langkah Melakukan Quota Sampling
Secara umum, berikut langkah-langkah yang dapat diikuti untuk melakukan quota sampling dalam penelitian:

  1. Mengelompokkan populasi penelitian menjadi beberapa kelompok: Pada tahap ini peneliti membagi populasi menjadi kelompok sesuai dengan keinginan peneliti. Misalkan, menjadi kelompok wanita dan pria, ataupun berdasarkan kelompok umur.
  2. Menentukan penimbang untuk setiap kelompok: Peneliti menentukan proporsi penimbang dari setiap kelompok. Misalkan, jika persentase wanita pada populasi adalah 50 persen, maka peneliti akan menetapkan proporsi sampel untuk kelompok wanita sebanyak 50 persen.
  3. Menetapkan jumlah sampel: Langkah berikutnya adalah menetapkan jumlah sampel secara keseluruhan. Jumlah sampel ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Misalkan, target sampel yang ditetapkan adalah 100 orang. Maka akan dibutuhkan 50 orang wanita dan 50 orang pria yang menjadi sampel.
  4. Melakukan Pengumpulan Data: Setelah menetapkan jumlah sampel dari setiap kelompok, maka lakukanlah pengumpulan data dari sampel yang telah ditetapkan. Usahakan untuk memenuhi kuota sampel pada setiap kelompok.
Kelebihan Quota Sampling
  1. Menghemat waktu dan biaya: Teknik quota sampling sangat tepat digunakan untuk mendapatkan data primer dengan biaya dan waktu yang terbatas.
  2. Tak memerlukan sampling frame: Sama seperti metode nonprobability sampling lainnya, quota sampling dapat digunakan ketika populasi yang ingin diteliti tak memiliki sampling frame
  3. Memudahkan analisis selanjutnya: Karena pemilihan sampel telah dialokasikan berdasarkan kelompok yang telah ditentukan, maka peneliti akan dimudahkan dengan analisis selanjutnya.
Kekurangan Quota Sampling
  1. Tak dapat menghitung sampling error: Quota sampling merupakan teknik nonprobability sampling, sehingga penghitungan sampling error tak memungkinkan.
  2. Sampel tak representatif terhadap populasi: Pemilihan sampel berdasarkan kuota yang ditetapkan pada setiap kelompok beresiko membuat sampel yang terpilih tak mewakili populasi secara keseluruhan. Bisa jadi, sampel yang terpilih hanya mewakili kelompoknya tersebut.
  3. Berpotensi Bias: Dibutuhkan kompetensi dari peneliti untuk menentukan kelompok serta kuota sampel setiap kelompok. Jika peneliti kurang berkompeten, maka dapat memperbesar bias pada data yang dikumpulkan
Contoh Penggunaan Quota Sampling
Sebuah perusahaan ingin mengetahui model smartphone seperti apa yang diinginkan oleh konsumennya. Lalu, perusahaan tersebut melakukan penelitian di 10 negara dengan menetapkan sebanyak 10.000 sampel. Perusahaan tersebut dapat menggunakan pembagian kelompok seperti berikut ini:
  • Membagi kelompok berdasarkan jenis kelamin, sehingga akan didapatkan 5000 sampel wanita dan 5000 sampel pria.
  • Membagi kelompok berdasarkan kelompok umur, sehingga akan ada 2000 sampel untuk masing-masing kelompok umur 16-20, 21-30, 31-40, 41-50, dan umur 50 keatas
  • Membagi kelompok berdasarkan status pekerjaan, sehingga akan ada 2000 sampel pengangguran, dan 8000 sampel yang bekerja. Proporsi ini bisa didapatkan dari data tingkat pengangguran.
  • Membagi kelompok berdasarkan wilayah (negara), sehingga masing-masing negara akan mendapatkan 1.000 sampel
Kesimpulan
Quota sampling adalah salah satu teknik nonprobability sampling yang dapat digunakan oleh peneliti ketika tidak memiliki sampling frame dan memiliki waktu dan biaya yang terbatas. Selain itu, quota sampling baik digunakan ketika peneliti ingin mendapatkan data yang dapat mewakili populasi yang besar, karena menggunakan segregasi (pengelompokan).

0 comments:

Posting Komentar