Pernah buka laporan atau artikel, lalu ketemu grafik statistik yang bikin pusing tujuh keliling? Garis naik-turun, batang warna-warni, atau lingkaran penuh angka. Semuanya terlihat ribet dan ruwet. Padahal, grafik dibuat untuk menyajikan data agar lebih muda dipahami. Nggak perlu menjadi ahli matematika atau profesor untuk mengerti. Cukup ikuti panduan ini, dan kamu akan bisa membaca grafik apa saja.
Untuk membaca grafik, tentu kita harus terlebih dahulu mengenal jenis-jenis grafik yang umum kita jumpai. Berikut penjelasan singkat mengenai jenis-jenis grafik yang paling sering ditemuin:
- Grafik Batang(Bar Chart): Grafik jenis ini biasanya digunakan untuk membandingkan data yang berbeda. Misalnya: jumlah penjualan motor dari setiap cabang toko pada waktu. Batang yang lebih tinggi berarti angka penjualannya lebih besar, simpel, kan?
- Grafik Lingkaran(Pie Chart): Nunjukin proporsi atau persentase, kayak “berapa persen orang pake Android vs iPhone”. Tiap potongan kue punya ukuran beda sesuai datanya.
- Grafik Garis(Line Chart): Paling pas untuk melihat tren dari waktu ke waktu. Contohnya suhu harian selama sebulan. Garis naik artinya suhu mengalami tren kenaikan, begitu juga sebaliknya.
Perhatikan Judul dan Label Grafik
Bayangkan membaca grafik seperti membaca peta. Tanpa judul dan keterangan grafik, kita bakal nyasar. Judul biasanya terletak diatas grafik dan memberikan info mengenai "cerita utama" pada grafik tersebut. Contohnya, "Jumlah Pengunjung di Toko X Tahun 2010 hingga 2020". Artinya, grafik tersebut akan membahas mengenai jumlah orang yang berkunjung ke Toko X sejak tahun 2010 hingga 2020. Simpel, tapi penting.
Fokus Pada Skala atau Angka, Jangan Tertipu Visual
Nah, ini bagian yang sering bikin orang terjebak. Skala di sumbu adalah "nyawa" grafik. Sebagai contoh, suatu grafik garis memiliki sumbu Y dengan skala Y tidak dimulai dari 0. Sehingga, ketika terjadi penurunan, grafik dengan skala sumbu Y yang tidak dimulai dari 0 akan lebih terlihat penurunannya.
Grafik A dan Grafik B memiliki data yang sama. Namun, Grafik B menampilkan fluktuasi yang lebih dari dramatis dibandingkan Grafik A. Sebagai pembaca data, biasanya kita akan lebih merasakan fluktuasi yang terjadi pada Grafik B dibanding Grafik A meski keduanya memiliki data yang sama. Maka dari itu, kita harus lebih jeli dalam mengamati skala dan keterangan lain pada Grafik.
Cari Pola atau Hal yang MenonjolSetelah mengetahui jenis grafik, label, dan skala pada grafik. Kemudian perhatikan grafik dengan sekesama. Lihat apa yang paling mencolok dari grafik tersebut. Sebagai contoh, pada grafik batang, perhatikan batang yang paling tinggi. Setelah itu kita akan mengetahui pesan yang disampaikan oleh grafik tersebut
Kenapa Harus Bisa Membaca Grafik?
Di zaman sekarang, grafik ada dimana-mana-laporan kerja, berita, sampai postingan media sosial. Bisa memahami grafik berarti kita nggak hanya jadi penonton, tapi juga paham apa yang benar-benar terjadi.
0 type your comment here...:
Posting Komentar